Minggu, 12 Juli 2015
Jumat, 10 Juli 2015
Mengalami ini dengan Sahabatmu?
Kembalilah
(Yunita)
Adakah aku
dihatimu?
Adakah aku
dipikiranmu?
Apakah arti
hadirku?
Apakah arti kasihku?
Apa gerangan kau
hilang?
Apa gerangan kau
lupa?
Siapa mereka
sama-sama?
Siapa mereka
sebenarnya?
Kiranya kau
kembali
Bersama kita kan
lalui
Derasnya bersama
arungi
Rasamu tangismu
bagi
Aku berduka
karenamu
Aku menangis
untukmu
Kau selalu
dihatiku
Kau inilah
sahabatmu
Minggu, 05 Juli 2015
TO BE IMPACT
DIPENGARUHI
ATAU MEMPENGARUHI
Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting dalam proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
nilai-niai, norma-norma kelompok, moral, dan untuk meleburkan diri menjadi
suatu kesatuan dan saling berkomunikasi juga bekerja sama. Teman-teman
sebaya turut berperan dalam proses
belajar tersebut, terutama berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat,
penampilan, dan perilaku. Hal ini menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh teman
sebaya terhadap perkembangan hubungan sosial remaja.
www.beranibicara.jawahirsmart.com |
Kelompok sebaya
memiliki peran penting dalam penyesuaian diri remaja dan persiapan bagi
kehidupan di masa mendatang. Ketika seorang teman saya hanya bergaul karib
dengan saya. Saya seorang yang pendiam begitu pula teman saya seorang yang
pendiam. Saya juga rajin mengerjakan tugas sama halnya dengan teman saya.
Ketika teman saya tidak bergaul karib lagi dengan saya, tetapi dengan teman
saya yang lainnya, dia berubah. Dia menjadi seorang yang gemar berbicara,
bahkan dikala guru sedang menyampaikan materi. Selain itu dia pun malas
mengerjakan tugas, seringkali tidak dapat mengumpulkan tugas pada batas waktu
yang telah ditentukan. Tetapi hal yang menarik dari teman saya ini setelah dia
bergabung dengan kelompok tersebut, dia memiliki rasa percaya diri yang lebih.
Hal ini terlihat karena setelahnya dia seringkali berjualan makanan ringan yang
dia buat sendiri, dan tidak hanya menjualnya pada teman sekelas.
Selain itu kelompok
sebaya berperan pula terhadap pandangan dan perilaku remaja. Dikelas saya
banyak kelompok-kelompok kecil, tetapi ada dua kelompok kecil yang dominan dan
masing-masing kelompok memiliki pandangan dan perilaku yang sangat berbeda.
Kelompok yang pertama berpandangan bahwa tindakan bertutur kata santun hanya
dilakukan pada orang yang lebih tua (terbatas hanya orang tua dan guru) dan
yang bersikap santun kepada mereka. Sedangan kelompok yang kedua berpandangan
bahwa tindakan bertutur kata santun harus dilakukan pada siapa saja baik orang
yang lebih tua seperti orang tua, guru, bapak dan ibu kantin, petugas
kebersihan sekolah dan satpam. Didalam masyarakat yakni pengendara angkutan
umum, pedagang dan petugas kasir. Bersikap santun pula terhadap orang yang
lebih muda dari mereka. Dan berusaha selalu bersiap santun sekalipun orang lain
berlaku tidak demikian terhadap mereka.
Teman sebaya
adalah salah satu pihak-pihak yang memiliki peran penting dalam memengaruhi,
melaksanakan atau melakukan sosialisasi.
Pengaruh teman sebaya begitu besar terhadap penerapan nilai dan norma di
lingkungan sekolah dan masyarakat. Pengaruhnya dapat berdampak positif dan
negatif. Dampak yang ditimbulkan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma yang
berlaku dalam kelompok tersebut.
Dampak positif dari
pengaruh teman sebaya antara lain lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial
yang berlaku. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang. Lebih menghargai
orang lain. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi. Mampu membentuk
kepribadian yang baik yang bias diterima di berbagai lapisan masyarakat.
Meningkatan motivasi belajar, keberhasilan dalam studi baik akademik maupun non
akademik serta pengembangan kepribadian.
Aplikasi nilai
dan norma dalam kehidupan di lingkungan sekolah sebagai akibat dari dampak
positif pengaruh teman sebaya antara
lain, datang tepat waktu, tidak bolos sekolah, bertutur kata santun dan saling
menyayangi juga membantu teman. Sedangkan aplikasi nilai dan norma dalam
kehidupan di lingkungan masyarakat sebagai akibat dari dampak positif pengaruh
teman sebaya antara lain, aktif dalam kegiatan masyarakat, menghormati orang
yang lebih tua, menjaga kebersihan lingkungan, gotong royong dan kerja bakti.
Sedangan dampak
negatif dari pengaruh teman sebaya antara lain hilangnya semangat belajar dan
cenderung malas. Menyukai hal-hal yang melanggar nilai dan norma sosial. Suramnya
masa depan akibat terjerumus dalam pergauan bebas, misalnya: merokok, kecanduan
dan menjadi pengedar narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan seks bebas.
Dikucikan masyarakat karena perilaku yang tida sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku. Memiliki kepribadian yang menyimpang.
Hal yang menarik
yakni seorang teman satu kelas saya dari sekian banyak teman di kelas yang juga
tergabung dalam kelompok tidak terpengaruh hal-hal negatif yang ada daam
kelompoknya. Hal negatif yang ada dalam kelompoknya yaitu merokok. Ketika
bersama temannya, dia sering kali ditawari rokok tetapi dia menolak. Selain itu
banyak dari teman dalam kelompoknya yang sering bolos sekolah, tapi dia tidak.
Dan yang paling menarik dia dapat bertutur kata santun ketika semua teman dalam
kelompoknya tidak memiliki tata krama.
Hal yang dialami
teman saya diatas saya alami juga. Tetapi hal seperti ini hampir tidak saya
temukan pada teman saya yang lainnya. Karena pengaruh dan karakter teman-teman
dalam kelompok lebih mendominasi diri mereka sehingga yang tadinya berkarakter
baik menjadi rusak. Karena tuntunan dari kelompok akan rasa solidaritas yang
apabila seseorang kontra dia bias-bisa tidak diterima dalam kelompok. Sehingga
ketika seseorang berada dalam suatu kelompok dia akan lebih dipengaruhi
daripada mempengaruhi.
Ketika saya
telusuri dari kasus saya dan seorang teman saya yang tidak terkena dampak
negatitif dalam kelompok ternyata dipengaruhi juga oleh media sosialisasi
lainnya. Yakni keluarga sebagai media sosialisasi pertama. Nilai dan norma yang diajarkan dan ditanamkan
dalam keluarga lebih dominan dari nilai dan norma yang ada dalam kelompok.
Nasihat dan peringatan orang tua dalam keluarga setiap harinya yang membuat
kami dapat menjalankan nilai dan norma yang orang tua harapkan terlebih
masyarakat dan sekolah. Maka kami mengaplikasikannya dalam kehidupan berseoah
dan bermasyarakat.
Jadi, didalam
penerapan nilai dan norma dilingkungan sekolah dan masyarakat sebagian besar
remaja sangat dipengaruhi oeh kelompok bermainnya. Jika dalam kelompoknya
berkarakter kurang baik atau menyimpang maka dalam menerapkan niai dan norma
dilingkungan dan masyarakat akan menyimpang atau tidak sesuai niai dan norma
yang berlaku. Untuk mengatasinya perlu
dibangkitkan kesadaran bahwa apa yang telah ia laukan menyimpang. Memutuskan
hubungan antara individu
dengan kelompoknya. Adanya pengawasan dari pihak
sekolah dan masyarakat, dan adanya bimbingan konseling.
Semoga kita
sebagai remaja dapat lebih memilih dan memilah dalam teman bermain, dan bisa
menjadi pengaruh dalam kelompok bukannya dipengaruhi. Bisa membedakan mana
kelompok yang berperilaku menyimpang dari nilai dan norama yang berlaku disekolah
dan dimasyarakat. Lalu dapat memilih kelompok sebaya yang baik. Berusaha menjadi
individu Ambil sisi positif yang ada dalam kelompok dan hindari sisi
negatifnya. Dan untuk orang yang lebih dewasa dari kami para remaja dapat lebih
mengawasi kami.
Note:
Saya menulis
essay ini dalam rangka mengikuti lomba OLIMPIADE SOSIOLOGI SE-JAWA HMPS UPI
2014 tapi
saya kalah. Hehehe ^.^
Langganan:
Postingan (Atom)