Minggu, 05 Juli 2015

TO BE IMPACT

DIPENGARUHI ATAU MEMPENGARUHI

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap nilai-niai, norma-norma kelompok, moral, dan untuk meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi juga bekerja sama. Teman-teman sebaya  turut berperan dalam proses belajar tersebut, terutama berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku. Hal ini menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan hubungan sosial remaja.
www.beranibicara.jawahirsmart.com
Kelompok sebaya memiliki peran penting dalam penyesuaian diri remaja dan persiapan bagi kehidupan di masa mendatang. Ketika seorang teman saya hanya bergaul karib dengan saya. Saya seorang yang pendiam begitu pula teman saya seorang yang pendiam. Saya juga rajin mengerjakan tugas sama halnya dengan teman saya. Ketika teman saya tidak bergaul karib lagi dengan saya, tetapi dengan teman saya yang lainnya, dia berubah. Dia menjadi seorang yang gemar berbicara, bahkan dikala guru sedang menyampaikan materi. Selain itu dia pun malas mengerjakan tugas, seringkali tidak dapat mengumpulkan tugas pada batas waktu yang telah ditentukan. Tetapi hal yang menarik dari teman saya ini setelah dia bergabung dengan kelompok tersebut, dia memiliki rasa percaya diri yang lebih. Hal ini terlihat karena setelahnya dia seringkali berjualan makanan ringan yang dia buat sendiri, dan tidak hanya menjualnya pada teman sekelas.
Selain itu kelompok sebaya berperan pula terhadap pandangan dan perilaku remaja. Dikelas saya banyak kelompok-kelompok kecil, tetapi ada dua kelompok kecil yang dominan dan masing-masing kelompok memiliki pandangan dan perilaku yang sangat berbeda. Kelompok yang pertama berpandangan bahwa tindakan bertutur kata santun hanya dilakukan pada orang yang lebih tua (terbatas hanya orang tua dan guru) dan yang bersikap santun kepada mereka. Sedangan kelompok yang kedua berpandangan bahwa tindakan bertutur kata santun harus dilakukan pada siapa saja baik orang yang lebih tua seperti orang tua, guru, bapak dan ibu kantin, petugas kebersihan sekolah dan satpam. Didalam masyarakat yakni pengendara angkutan umum, pedagang dan petugas kasir. Bersikap santun pula terhadap orang yang lebih muda dari mereka. Dan berusaha selalu bersiap santun sekalipun orang lain berlaku tidak demikian terhadap mereka.
Teman sebaya adalah salah satu pihak-pihak yang memiliki peran penting dalam memengaruhi, melaksanakan atau melakukan sosialisasi.  Pengaruh teman sebaya begitu besar terhadap penerapan nilai dan norma di lingkungan sekolah dan masyarakat. Pengaruhnya dapat berdampak positif dan negatif. Dampak yang ditimbulkan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut.
Dampak positif dari pengaruh teman sebaya antara lain lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang. Lebih menghargai orang lain. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bias diterima di berbagai lapisan masyarakat. Meningkatan motivasi belajar, keberhasilan dalam studi baik akademik maupun non akademik serta pengembangan kepribadian.
Aplikasi nilai dan norma dalam kehidupan di lingkungan sekolah sebagai akibat dari dampak positif pengaruh teman  sebaya antara lain, datang tepat waktu, tidak bolos sekolah, bertutur kata santun dan saling menyayangi juga membantu teman. Sedangkan aplikasi nilai dan norma dalam kehidupan di lingkungan masyarakat sebagai akibat dari dampak positif pengaruh teman sebaya antara lain, aktif dalam kegiatan masyarakat, menghormati orang yang lebih tua, menjaga kebersihan lingkungan, gotong royong dan kerja bakti.
Sedangan dampak negatif dari pengaruh teman sebaya antara lain hilangnya semangat belajar dan cenderung malas. Menyukai hal-hal yang melanggar nilai dan norma sosial. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam pergauan bebas, misalnya: merokok, kecanduan dan menjadi pengedar narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan seks bebas. Dikucikan masyarakat karena perilaku yang tida sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Memiliki kepribadian yang menyimpang.
Hal yang menarik yakni seorang teman satu kelas saya dari sekian banyak teman di kelas yang juga tergabung dalam kelompok tidak terpengaruh hal-hal negatif yang ada daam kelompoknya. Hal negatif yang ada dalam kelompoknya yaitu merokok. Ketika bersama temannya, dia sering kali ditawari rokok tetapi dia menolak. Selain itu banyak dari teman dalam kelompoknya yang sering bolos sekolah, tapi dia tidak. Dan yang paling menarik dia dapat bertutur kata santun ketika semua teman dalam kelompoknya tidak memiliki tata krama.
Hal yang dialami teman saya diatas saya alami juga. Tetapi hal seperti ini hampir tidak saya temukan pada teman saya yang lainnya. Karena pengaruh dan karakter teman-teman dalam kelompok lebih mendominasi diri mereka sehingga yang tadinya berkarakter baik menjadi rusak. Karena tuntunan dari kelompok akan rasa solidaritas yang apabila seseorang kontra dia bias-bisa tidak diterima dalam kelompok. Sehingga ketika seseorang berada dalam suatu kelompok dia akan lebih dipengaruhi daripada mempengaruhi.
Ketika saya telusuri dari kasus saya dan seorang teman saya yang tidak terkena dampak negatitif dalam kelompok ternyata dipengaruhi juga oleh media sosialisasi lainnya. Yakni keluarga sebagai media sosialisasi pertama.  Nilai dan norma yang diajarkan dan ditanamkan dalam keluarga lebih dominan dari nilai dan norma yang ada dalam kelompok. Nasihat dan peringatan orang tua dalam keluarga setiap harinya yang membuat kami dapat menjalankan nilai dan norma yang orang tua harapkan terlebih masyarakat dan sekolah. Maka kami mengaplikasikannya dalam kehidupan berseoah dan bermasyarakat.
Jadi, didalam penerapan nilai dan norma dilingkungan sekolah dan masyarakat sebagian besar remaja sangat dipengaruhi oeh kelompok bermainnya. Jika dalam kelompoknya berkarakter kurang baik atau menyimpang maka dalam menerapkan niai dan norma dilingkungan dan masyarakat akan menyimpang atau tidak sesuai niai dan norma yang berlaku.  Untuk mengatasinya perlu dibangkitkan kesadaran bahwa apa yang telah ia laukan menyimpang. Memutuskan hubungan antara individu
dengan kelompoknya. Adanya pengawasan dari pihak sekolah dan masyarakat, dan adanya bimbingan konseling.
Semoga kita sebagai remaja dapat lebih memilih dan memilah dalam teman bermain, dan bisa menjadi pengaruh dalam kelompok bukannya dipengaruhi. Bisa membedakan mana kelompok yang berperilaku menyimpang dari nilai dan norama yang berlaku disekolah dan dimasyarakat. Lalu dapat memilih kelompok sebaya yang baik. Berusaha menjadi individu Ambil sisi positif yang ada dalam kelompok dan hindari sisi negatifnya. Dan untuk orang yang lebih dewasa dari kami para remaja dapat lebih mengawasi kami.



Note:
Saya menulis essay ini dalam rangka mengikuti lomba OLIMPIADE SOSIOLOGI SE-JAWA HMPS UPI 2014 tapi saya kalah. Hehehe ^.^

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar